



Pendiri dari rumah makan Bebek Goreng H. Slamet adalah Slamet Raharjo. Bersama istrinya Baryatin, Slamet Raharjo mendirikan rumah makan khas bebek ini pada tahun 1986. Sebelum merintis rumah makan ini, ia menjual gado-gado, rujak, kikil sapi, sate kelinci, dan menu lainnya yang dimulai sejak tahun 1979. Belakangan barulah H. Slamet fokus mengembangkan bisnis rumah makan dengan menu utama bebek goreng.
Warung Bebek Goreng H. Slamet yang pertama didirikan di Kartasuro, Sukoharjo, Jawa Tengah. Daerah yang terletak di pinggir jalan raya Solo-Yogya ini awalnya berada di pinggir jalan tersebut. Namun belakangan, sejak tahun 1992, warung tersebut pindah 100 meter ke dalam menempati rumah pribadi meski masih di area yang sama. Lokasinya jika dari kota Solo sekitar 10 km.
Bebek goreng di rumah makan Bebek Goreng H. Slamet memiliki rasa yang khas. Bebek goreng yang disajikan begitu empuk dan gurih. Selain itu bumbunya meresap dengan sempurna pada bebek goreng tersebut.
Rasa bebek yang nikmat dan gurih karena menggunakan daging bebek jenis super. Jadi bebek yang dipilih adalah bebek yang sudah empat kali bertelur dalam rentang selama sekitar dua tahun. Mengapa tidak dipilih bebek muda? Karena dagingnya mudah hancur saat direbus.
Rahasia rasa gurih dari bebek juga diperoleh karena daging bebek sudah direbus sekitar 3 hingga 4 jam sehingga dagingnya empuk dan bumbunya meresap. Kemudian digoreng sehingga hasilnya adalah daging bebek goreng yang gurih dan empuk.
Di semua gerai Bebek Goreng H. Slamet, selalu ada tulisan Spesial Sambal Korek. Memang sambal korek yang berbahan dasar cabai rawit di rumah makan ini juga menambah selera makan. Rasanya yang pedas namun beraroma membuat sajian bebek makin nikmat ketika dikunyah di mulut.
Sambal korek di sini dibuat dari bahan-bahan seperti cabai rawit, garam, bawang putih. Semua bahan tersebut diulek di dalam cobek lalu disiram minyak goreng panas bekas menggoreng bebek. Itu sebabnya sambal korek terasa pedas namun dengan aroma yang khas. Sambal korek di rumah makan Bebek Goreng H. Slamet juga menjadi andalan, sehingga juga menjadi bagian dari logo rumah makan ini.
Untuk menu makanan, semua menu berupa bebek yang digoreng. Beberapa menu olahan dari bebek goreng adalah dada, paha, kepala, rempela ati, cakar bebek dan satu ekor bebek. Semuanya digoreng dengan rasa yang khas dan istimewa. Dan semuanya disajikan dengan sambal korek yang pedas dan nikmat.
Jika Anda kepedasan karena sambal korek, maka tersedia juga berbagai minuman seperti jus melon, es jeruk, jus alpukat dan berbagai minuman ringan lainnya. Bebek Goreng H. Slamet memang menyajikan bebek goreng dengan rasa yang nikmat dengan sambal koreknya. Selain itu, Anda juga bisa menikmati sajian tersebut sambil lesehan di beberapa cabang rumah makan ini. Bersiap-siaplah mengantri dan menunggu makanan Anda datang mengingat banyaknya pengunjung di Bebek Goreng H. Slamet. Jangan sampai salah berkunjung, karena banyak rumah makan menggunakan nama yang mirip karena ketenaran bebek goreng ini. Kata "Asli" yang digunakan bertujuan menunjukkan bahwa Anda sedang menikmati makanan Anda dari salah satu cabang Bebek Goreng H. Slamet (Asli) yang benar-benar asli dari Solo atau Kartasuro.
Cabang-cabang Bebek Goreng H. Slamet
Pusat: Kartasuro, Sukoharjo, Jawa Tengah
The girls were born in 1986 in Sherman Oaks, California to David Olsen (b. 1953) and Jarnette (Jarnie) Fuller (b. 1954).
In 1987, the twins started their acting careers on the television series Full House. They were hired at the age of six months and filming began when they were nine months old. The show was widely popular during the late 1980s and early 1990s.
Both sisters played the same character, Michelle Tanner, taking turns during the tapings to do so, in order to comply with strict child labor laws regarding child actors. For the first year, Ashley would cry when she was brought on set to do a scene, so Mary-Kate had more screen time in the first season.
Because the producers did not want viewers to know that Michelle was played by twins, the sisters were originally credited as "Mary Kate Ashley Olsen", but in the last season and most of season one, they were credited as separate people. During the eight year run, Mary-Kate and Ashley made several direct-to-video movies, in addition to Full House, such as To Grandmother's House We Go (1992).